BANDUNG - Laga bigmatch antara Satria Muda Britama vs Garuda Kukar Bandung jadi penutup Speedy National Basketball League (NBL) seri keempat 2013-2014 di GOR C-Tra, Kota Bandung,kemarin. Garuda keluar sebagai pemenang setelah mengandaskan Satria Muda dengan skor 62-61.

Sejak quarter pertama, pertarungan sengit sudah tersaji. Serangan demi serangan diperagakan kedua tim. Garuda bahkan tertinggal pada dua quarter awal dari Satria Muda. Quarter pertama berakhir 12-15 dan quarter kedua 21-31.

Pada quarter tiga, Garuda pelan-pelan bangkit. Tim asal Bandung ini mampu mengakhiri quarter ketiga dengan skor 45-45. Quarter keempat, pertandingan berjalan makin seru. Kedua tim saling mengejar poin satu sama lain.

Garuda sempat tertinggal 61-62 hingga laga tersisa detik 12. Tapi Diftha mengubah skor menjadi kemenangan. Ia mencetak poin akhir hingga laga berakhir 63-62 untuk keunggulan Garuda setelah menyambut assist dari Wenda.

Laga sengit itu ternyata cukup berkesan bagi pelatih Garuda, Antonius F Rinaldo. "Pertandingan ini paling tegang, tapi bagus buat pemain muda," kata Inal, sapaan akrabnya.

Menurutnya, laga sengit seperti itu pernah dialami timnya saat bertemu Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta. Tapi saat itu Garuda justru kalah di detik-detik akhir.

Inal pun mengapresiasi perjuangan pasukannya. "Saya credit sama semua pemain. Tapi kuncinya ada di Galank dengan (16) reboundnya," pujinya.

Atas penampilannya, Galank dinobatkan sebagai Most Valuable Player (MVP) dalam laga tersebut. Sementara pencetak skor terbanyak adalah Rony Gunawan dengan 22 poin.

Pelatih Satria Muda, Cokorda Satrya Wibawa, mengungkapkan penyebab kekalahan timnya. "KIta dibantai rebound, kita kalah rebound," ungkapnya.

Sementara laga sebelumnya menampilkan Aspac Jakarta melawan JNE BSC Bandung Utama. Laga itu berakhir dengan kemenangan Aspac 86-58. Xaverius Prawiro dari Aspac jadi kolektor poin terbanyak sebanyak 30. MVP juga diraih pemain Aspac yaitu Mario Gerungan.

SUMBER:http://olahraga.plasa.msn.com/basket/okezone/seru-garuda-kalahkan-satria-muda-di-detik-akhir